Jika Anda mengamati dengan cermat dalam kehidupan sehari-hari, Anda akan mengetahui bahwa sebagian besar toilet berwarna putih dan hampir seragam berwarna putih!
Karena sebagian besar porselen yang digunakan untuk membuat toilet terbuat dari bahan berwarna putih, dan warna putih relatif sensitif terhadap warna, sehingga sekilas terlihat jelas apakah ada noda pada toilet!
Dan putih tidak akan mempengaruhi warna feses, jadi kita juga bisa menilai status kesehatan fisik kita dengan melihat warna feses. Tapi putih mudah kotor, tidak terkecuali toilet! Jadi membersihkan toilet dengan baik juga merupakan hal yang sangat merepotkan.
Bagi kebanyakan orang, pilihan warna toilet sebagian besar bersifat terang. Saat ini, toilet di kamar mandi perlu dipilih, dan banyak orang memilih warna putih. Lalu mengapa sebagian besar toilet berwarna putih?
1. Warna putih tampak bersih
Karena warna putih sangat sensitif terhadap “kotoran”, maka dekorasi rumah, dapur, dan kamar mandi umumnya ditata dengan warna putih, sehingga memudahkan untuk menjaga kebersihan. Perlengkapan sanitasi juga umumnya dibuat dengan warna putih.
2. Biaya rendah, warna rambut stabil
Putih adalah warna universal perlengkapan saniter keramik di dunia. Itu bersih dan dapat dengan jelas menentukan kebersihan, tetapi ini bukanlah aturan yang tegas dan tegas. Saat ini ada juga beberapa perlengkapan saniter berwarna, namun relatif jarang dan harus menyentuh hati konsumen. Seperti halnya dokter di rumah sakit yang mengenakan pakaian berwarna putih, memberikan perasaan bersih dan higienis. Dalam hal dekorasi rumah, warna merah dan hijau juga sulit dipadankan, dan kebanyakan orang menerima warna putih, Dan glasir putih memiliki harga yang lebih murah dan warna yang stabil dibandingkan glasir berwarna, jadi mengapa tidak?
3. Secara langsung mencerminkan status kesehatan
Itutoilet putihlebih langsung mencerminkan warna tinja dan urin, yang dapat menentukan status kesehatan Anda (PS: lihat apakah ada kebakaran). Jika toiletnya berwarna hitam, perbedaan warnanya mungkin tidak terlalu terlihat. Prinsip ini mirip dengan handuk bibi.
4. Memberikan rasa aman kepada masyarakat
Jika toiletnya berwarna ungu tua, sangat tidak aman untuk melihat apakah toiletnya sudah disiram atau belum. Toilet berwarna gelap lainnya juga memiliki masalah serupa, dan kemungkinan lupa menyiram setelah menarik dan memutarnya meningkat pesat. Coba bayangkan adegan berikut: duduk di bawah pantat dengan toilet berwarna merah, biru, hitam, dan oranye sambil buang air besar, apakah Anda masih bisa buang air besar dengan bahagia? Bahkan risiko sembelit pun akan meningkat.
5. Putih Serbaguna
Dari sudut pandang dekorasi interior, warna putih sangat serbaguna dan dapat dipadukan dengan ubin dinding atau lantai apa pun. Selain itu, menurut penelitian psikologi warna, warna putih membuat orang merasa rileks dan rileks. Sedangkan putih merupakan warna yang paling kecil kemungkinannya menyebabkan kelelahan estetika.